orang dewasa yang membenci hujan
dahulu adalah bocah riang yang menari-nari dalam hujan
hatinya masih peka mendengar bisikan Tuhan
dari rintiknya
Pijar Kalam
Jakarta, 13 Januari 2011
Posted in puisi peradaban on January 15, 2012| Leave a Comment »
orang dewasa yang membenci hujan
dahulu adalah bocah riang yang menari-nari dalam hujan
hatinya masih peka mendengar bisikan Tuhan
dari rintiknya
Pijar Kalam
Jakarta, 13 Januari 2011
Posted in keseharian on January 12, 2012| Leave a Comment »
Hari rabu kemarin lagi baca-baca buku programming yang judulnya Extjs in Action. Karena baru mulai baca bukunya jadi saya sempet-sempetin baca kata pengantar dari penulisnya. Di kata pengantar tersebut disebutin bahwa waktu pengerjaan buku tersebut dimulai dari tahun 2006 dan selesai pada tahun 2008. Itu berarti penulis menghabiskan waktunya selama 2 tahun untuk menyelesaikan buku tersebut. Hal itulah yang kemudian membuat saya kagum sekaligus bertanya-tanya, terhadap teknologi yang berubah-ubah pun seseorang mau menulis dan membagikan ilmu yang telah dimilikinya.
Posted in rekomendafif on January 10, 2012| Leave a Comment »
Lama sekali saya tidak mengupdate isi blog ini. Ternyata terlalu banyak beralasan merupakan salah satu penyebab yang membuat manusia menjadi lemah. Terlalu sibuk lah, tidak punya waktu lah, capek lah, yang sebenarnya hal itu menuju pada satu kesimpulan, yaitu “kurang komitmen”.
Contoh kecilnya ya “komitmen” saya untuk mengupdate isi blog ini secara berkala pun sempat goyah beberapa minggu. Dikarenakan kemarin sibuk mempersiapkan UAS (Nah kan, beralasan lagi :p). Saat ini saya sedang menikmati sebuah buku yang mengulas petualangan bisnis seorang Richard Branson. Beliau adalah seorang pendiri kerajaan bisnis dengan brand “Virgin”.
Hal yang unik pada sosok beliau adalah, bahwa bisnis yang dirintisnya tersebut memiliki “core bisnis” yang jauh berbeda antara satu dengan yang lainnya. Padahal kita selama ini memiliki mindset umum bahwa untuk mengelola bisnis sebaiknya terhadap hal-hal yang kita kuasai dan fokus. Namun berbeda dengan pemilik brand “Virgin” ini.